Bersahabatlah Sampai ke Surga

Posted by mas_husnan On Sabtu, 29 Maret 2008 0 disinilah.

eramuslim - Mari lewati lorong waktu, menyusuri jalan-jalan dunia yang penuh tipu daya, dengan kebersamaan. Tapaki perguliran pagi, siang, petang dan malam, yang penuh liku, dengan persahabatan dalam keimanan. Di dunia ini, kita harus saling berpegangan tangan. Harus. Kita tak mungkin selamat mengarungi bahtera kehidupan yang sangat luas dengan ancaman badai fitnah ini, seorang diri. Kita tak dapat lolos dari ancaman fitnahnya dengan hanya mengandalkan kemampuan sendiri. Karena, kita diciptakan sebagai makhluk yang penuh kelemahan dan mudah terpedaya. “Dan diciptakan manusia itu dalam keadaan lemah.” (QS. An Nisa : 28)


Saudaraku,
Kebersamaan dan pertemanan di jalan Allah lah yang akan mengantarkan kita menyelesaikan hidup dengan kebaikan. Persaudaraan, kebersamaan dan persahabatan di jalan Allah lah yang juga akan mengiringi kita pada kebahagiaan akhirat Allah SWT memberitakan bahwa hanya pertemanan atas dasar iman dan takwalah yang abadi. “Teman-teman akrab pada hari itu (hari kiamat) sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az Zukhruf : 67). Ibnu Kasir mengatakan, “Seluruh pertemanan dan persahabatan yang tidak dilandasi karena Allah pada hari kiamat akan berubah menjadi permusuhan.” Begitu juga pesan Rasul SAW dalam haditsnya , yang menyebutkan bahwa kita akan dibangkitkan di hari kiamat bersama orang yang kita cintai.

Saudaraku,
Merenungklah. Siapa orang yang kita cintai? Siapa orang-orang yang paling dekat dengan kita dalam menusuri hidup ini? Siapa orang yang paling menghiasi ingatan kita? Siapa yang menemani langkah- langkah hidup kita? Orang shalehkah dia? Mengajak pada kebaikan dan keridhaan Allah kah dia? Bayangkanlah persahabatan orang beriman di dunia yang kisahnya berlanjut hingga di akhirat, sebagaimana digambarkan oleh Ali bin Abi Thalib RA.

Ada dua orang mukmin yang bersahabat dan berteman akrab. Salah seorang dari keduanya meninggal lebih dahulu dan ia mendapat berita gembira dari surga. Ketika itu ia mengingat teman akrabnya di kala di dunia lalu ia berdo’a : “Ya Allah, sesungguhnya fulan adalah teman akrabku, dia yang menganjurkanku berlaku taat kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu. Dia yang mengajakku melakukan kebaikan dan mencegahku melakukan kemungkaran. Dia juga yang menyadarkanku akan pertemuan dengan-Mu.. Ya Allah jangan Engkau sesatkan dia sepeninggalku sampai Engkau perlihatkan padanya kenikmatan yang Engku berikan padaku dan sampai Engkau meridhainya sebagaimana Engkau ridha kepadaku.”

Maka Allah berkata padanya, “Pergilah. Seandainya engkau tahu yang Aku berikan kepadanya, niscaya engkau akan banyak tertawa dan sedikit menangis.” Sampai kemudian teman akrabnya itu meninggal dunia dan ruh mereka bertemu. Dikatakan kepada mereka, “Saling memujilah kalian kepada sahabat kalian.” Maka masing-masing mereka mengatakan, “dDia adalah sebaik-baik teman, sebaik-baik saudara, sebaik-baik sahabat…”

Duhai indahnya. Pertemuan yang sangat mengesankan dan penuh kegembiraan. Mari kita mulai dari sekarang. Bersahabat dengan orang-orang yang mendekatkan kita pada ridha-Nya…

Dikutip dari rubrik Ruhaniyat Majalah Tarbawi
Edisi 40/Th. 4

Read More.....

ALIH PROFESI

Posted by mas_husnan On Jumat, 28 Maret 2008 0 disinilah.

Sejak kemarin aku beralih profesi. biasanya aku di MAdani menjadi juru teknis madani namun 2 hari ini ini ada tugas baru yang harus aku emban dan asiknya tugas itu penuh dengan tantangan. tugas apaan itu, yaitu tugas memasak untuk para Madani's Cru. sebab sejak kemarin pembantu di madani komputer pulang dan kami belum dapat pembantu baru.
Tapi juga mendapat tugas di dapur. hari pertama aku bertugas menu yang aku suguhkan adalah pecel special. seneng rasanya hari itu karena banyak yang suka dengan menu hari itu.
untuk hari kedua pusing kepala mulai terasa mendapat tugas di bagian dapur. karena aku bingung menu apa yang harus aku suguhkan untuk hari ini, tapi alhamdulillah tanpa aku duga BOS ANDRE punya usul klo enaknya masak tahu ma sambel kecap. menu itupun di setujui. sekitar pukul 06.00 WIB, si Ria perawan cantik madani belanja di tahu ma kecap di toko depan Madani. setelah si RIa datang tangan cekatanku pun mulai beraksi. tahu aku irisi trus aku goreng setengah matang. sedang aku menggoreng si cantik Ria buat bumbu untuk sambelnya.sekitar 1 jam aku ma ria dah menyelesaikan tugas dapur itu. (masak nasi + tahu kecap).
acara mandi pun aku mulai, setelah mandi selesai profesi sebagai teknisi pun kembali lagi. seneng banget waktu lihat BOS ANDRE suka ma tahu n sambelnya,,, dengan lahap dia menyantap menu pagi itu. padahal terus terang aku sama sekali ga suka dengan yang namanya tahu, apa lagi cuma dimasak setengah matang.
Jadi pagi itu aku nggak makan ama tahu buatanku tadi karena emang aku tidak suka. tanpa pikir panjang aku ambil uang trus beli rujak di toko depan madani.
Kenyang sudah perutku setelah terisi rujak buatan Mak depan Madani.

Read More.....

MARKESOT MENCARI LELUHUR

Posted by mas_husnan On Kamis, 27 Maret 2008 0 disinilah.

Dua malam berturut-turut, yakni malam dua versi idul fitri, Markesot menghilang. Tidak ikut melembur takbiran, baik di mushola sebelah maupun markas KPMB.

“Sebenarnya sejak beberapa hari sebelum lebaran, beberapa kawan pernah ngonangi Markesot rengeng-rengeng takbiran. Aneh. Wong masih ramadlan kok takbiran. Ketika ada yang mengur dan ada yang mewmpertanyakannya, Markesot menjawag: “Apanya yang aneh, yang takbiran inibukan mulut saya, melainkan jiwa saya. Kalau mulut dan badan saya terikat oleh perbedaan antara kemarin, hari ini, dan besok pagi. Badan saya butuhmakan hari ini meskipun kemarin sudah makan. Tapi kalau jiwa saya bisa melintasi waktu, kebelakang maupun ke depan. Jadi jiwa saya bisa saja mampir sebentar pada seminggu yang kan datang, sehingga dia bertakbiran…….”

“opo maneh iku!…….. celetuk kawan-kawannya.

Tapi memang ketika takbiran itu wajah Markesot tampak sangat serius, matanya agak meredup dan seaka-akan mau menangis. Diam-diam yang mendengarkan juga ikut merinding.

“Jadi kalu jiwamu sudah mampir di hari idul fitri, apa lantas tidak puasa”

“Badan saya tetap puasa selama ramadlan. Kalau jiwa saya puasa terus menerus dan beridul fitri terus menerus. Jiwa saya belebaran tidak setahun sekali, melainkan tergantung pada pencapaian puasa yang ia lakukan. Terkadang beberapa jam sekali, terkadang bebrapa hari, atau beberapa minggu sekali.”

Ah, pusing mendengarkan omongan orang yang ngengkleng macam Markesot ini. Orang kok tidak lumrah.

Ada yang ngonangi Markesot jalan kaki disuatu gang ditengah perkotaan Surabaya. Ada juga yang malam itu ketemu dia disuatu gardu. Lainnya malah melihat dia di pantai. Tapi ketika disapa, Markesot diam saja. Telinganya seperti tak mendengar apa-apa. Sorot matanya menggambarkan bahwa ia sibuk dengan sesuatu yang orang lain tidak tahu. Entah “Berada di mana” Markesot semalaman itu.

Tapi ia nongol juga tatkala sembahyangan. Dan sesudah bersibuk halal bihalal, maaf-maafan dengan siapa saja yang ia jumapai, Markesot sibuk di markas KPMB, membaca berkas-berkas.

“Apa itu, Sot?”

“Pohon sejarah” jawabnya.

Ada bverlembar-lembar kertas kuno, dengan tulisan arab pegon, yang tampaknya berisi silsilah yang bermacam-macam. Ada nama-nam wali songo, sejumlah tokoh majapahit, Cirebon, Gontor, dan Kasan Besari gurunya Ronggo Warsito. Ada Ki Agemng Selo. AdaAda keluarga imam Jahid, bani kiai Muhammad Ali, Klan Tebuireng, pendekar-pendekar asal usul pencak tapak suci. Cabang-caabangnya macam-macam dan banyak sekali ada lingkaran tanpa nama, hanya berisi tanda tanya, tetapi ada penjelasan bahwa itulah Wali Mastur, wali pingit yang belum diketahui namanya, namun beliaulah yang menyusun policy dan konsep kerajaan Matara, meskipun akhirnya kerajaan itu bverlangsung tidak seperti yang dikonsepkan. Pada beliau pulalah termuat rahasia berdirinya Kabupaten Jombang, yang dulunya merupakan bagian dari Mojokerto pasca Majapahit. Oh, Jombang yang berisi korak-korak, bandit-bandit, pentolan-pentolan, yangakhirnya ditaklukan oleh sang imam dengan bantuan Bupati Sedaaaayu. Ada juga Sunan Kali Jaga yang Sunni Syafi’I, Sunan Kudus yang Syiah, Sunan Bonang yang Khanafi dan macam-macam lagi. Aneh-aneh. Bahkan dipuncaknya ada nama Rasulullah Muhammad. Ada cikal bakal Syiah, tatkala belum menjadi teo idiologi seperti sekarang. Lantas ada juga nam Markesot disitu, satu titik yang termuat dalam lingkaran “Paman” penghungnya kelas Gus Durrahman Wahid. menantunya Joko Tingjir, ada syekhJumadil kubro.

Laisal fataa man yakulu kana abiy, walaakinnal fataa man yakulu ha ana dza!,” sindir serang kawan,” pemuda bukan seseorang yang berbangga, ‘inilo leluhur saya!, melainkan ia berkata’ ini dadaku!.

“Memang kalu hari raya begini famili-famili pada sibuk megurus pohon silsilah mereka,” ujar kawan yang lain, “Pokokny setiap orang ingin memperoleh kejelasan bahwa dia adalah keturunan Nabi Muhammad.”

“Padahal tuhan dan para malaikat petugas kelak tidak akan pernah menanyakan engkau turunan siapa, melainkan apa yang engkau perbuat di dunis!” temanlainnya lagi menambah. Lama-lama Markesot menjawab juga.

“Memang terserah saya ini keturunan Sakerah, Brudin, Aryo Penangsang, Ronggo Lawe, ataukah Abu Lahab,” katanya, “Bukan itu yang penting. Saya hanya ingin mencari diri saya sendiri. Hidup seseorang tidak dimulai pada detik tatkala ia lahir atau ketika mulai menjadi janin. Sebab itu produk saja dari suatu sejarah yang panjang, dengan watak dan katuranggannya sendiri. Hidup seseorang—sebagaio watak, kecenderungan, takdir, atau model nasib—dimulai jauh sebelum ia berasal usul untuk ada secara fisik. Saya berusaha secara fisik. Saya berusaha mengenali leluhur saya agar saya mengerti kenapa saya punya kecenderunga-kecenderungan hidup seperti yang saya kenali dan saya alami sekarang ini. Mangga beranak mangga dan jambu beranak jambu. Dengan mengetahui ‘jambu’ saya di masa silam, saya menjadi punya pengetahuan psiko—genekologis yang bermanfaat untuk lebih menata diri saya sendiri. Tuhan memiliki kehendak yang berbeda-beda atas setiap orang. Tuhan punya kehendak atas hidupsaya, oleh karen itu saya diletakkan dalam garis tertentu, sehingga yang harus saya lakukan adalah menyesuaikankehendak saya dengan kehendaknya.

“jadi apakah sudah ketemu bahwa kau inisebenarnya memang keturunannya wong gendeng?”

“Lebih dari gendeng. Saya adalah keturunan manusia serbuk yang tak berwajah, yang hidup dibelakang layar, yang menafikan eksistensi, tetapimenyifati ‘pohon-pohon’. Saya jadi faham kenapa saya punya kecenderungan untuk membuang-buang diri, sebab gen saya memang begitu. Saya tidak mau membanggakan, tetapisaya butuh pengetahuan uswah hasanah leluhur. Buyut saya mendirikan tujuh masjid besar di berbagai daerah dengan uang pribadi, dan ternyata saya hany seorang gelandangan,”

demikianlah belum usai markesot njelu-njelu nasib malang kelas petinju profesional pemula, tetangga-tetangga suntuk oleh keributan baru soal lemak babi

insinyur Tri susanto itu siapa sih sebenarnya? Kok kendel temen. Dapat wangsit ronggo lawe apa giman?

Memang ada hikmahnya. Kita semua jadi berpikir apakah dalam kehidupan dalam sehari-hari kita masih punya tuhan yang kita patuhi pewanti-wantinya. Kalau kita masuk warung sate, kok selama ini kita tidak berfikir apakah tadi kambingnya disembelih secara islam. Kalau masuk restoran ayam goreng, kenapa kita tak curiga cara nyembelihnya tidak dengan borongan mesin belaka.

Pantas dulu kelompok pelajar mahasiswa islam indonesia di Berli Barat begitu mbrengkel kalau soal beli makanan di super market. Manada ayam yangdisembelih dengan basmalah di negeri semacam gini. Kelihatannya sepele, tapi ini indikator dari stamina iman kita. Makanya mereka lantas pilih-pilih warung milik orang Turki yang di plangnya selalu ada tulisan “di sin dijula makanan islami”

Sikap mbrengkel itu barangkali wajar. Siapa tahu segalanya sudah dibuat luwes. Haram saja bisa dihalalkan, itu tergantung musyawarah dan permufakatan, antar fihak-fihak yang tidakimbang kekuatannya. Status barang atau perbuatan itu jadi hanya wajib, sunnat, halal, makruh, haram, melainkan bisa juga haram yang kehalal-halalan, halal yang kewajib-wajiban, dan seterusnya. ‘kan ada tren sumbangan wajib. Lho, sumbangan kok wajib’.

Kalau tetangga kita bangsa Mlaysia itu pada umumnya kolot, konservatif. Misalnya mereka ndak mau impor daging sapi dari Austrlia. Maunya impor sapi. Jadi mereka sendiri yang menyembelih. Pemerintah Malaysia juga ikut-ikutan kolot: malah mereka menginisiatyifikerepotan itu.

Mereka belum sanggup mencampur aduk nilai-nilai. Mencampur warna-warna. Tidak ada hitam atau putih, yang ada kelabu.

Para tetangga Markesot macam-macam komentarnya tentang minyak babi itu.

Misalnya ada yang sok konstektual. “kenapa sih yang kita ributkan kok lemak babi dalam soal makanan?” katanya. “Kenapa kita tidak lebih mengutamakan lemak babi dalam konteks politik misalnya? Atau kebudayaan dan moralitas ekonomi kita? ‘kan banyak lemak-lemak babi dalam mekanisme birokrasi, umpamanya, tapi skala prioritas perhatian kita terhadap persoalan-persoalan ngurusi soal-soal kecil,lupa pada soal yang lebih besar. Ibaratnya, kini kita suka shalat sunnat, tapi malas shalat wajib.”

Memang dulu Nabi Muhammad pernah mewanti-wanti bahwa akan ada sesutu dalm sejarah: tali-tali islam akan terurai satu persatu. Sampai tinggal dua utas tali. Dan kalau dua utas tali itu udar juga, maka lengkapalh kegelapan umat islam. Dua utas tali itu adalah hukum (Syariat), kemudian shalat.

Tapi ya Wallahu a’lam. Kita hanya tahu apakah sesuatu hitam atau putih, hanya kalau kita mengambil jarak darinya. Kalau anda nemplek ke wajah seseorang. Anda tidak akan bisa melihat wajah seseorang itu. Barang siapa gendeng. Apakah kita berada di jaman jahiliyyah, kita juga sukar tahu, karena kita tak punya jarak dengan kejahiliyaan. Apakah kita sedang menyembah Fir’aun, apakah kita sedang menganut idiologi Pharaoisme, kita susah mengerti, karena kita tenggelam—dari merasa enak—di dalamnya.

Tapi Markesot belum paham persisi sebenarnya apa yang terjadi dengan kasus lemak babi ini.

Kata Markesot, mungkin kita memang tak butuh ulama. Yang kta butuhkan: Ubaru…..

Read More.....

PERNAK PERNIK OLAH RAGA MENURUT Islam

Posted by mas_husnan On 0 disinilah.

1. Pendahuluan.

Dilihat dari sisi subtantifnya olah raga merupakan kegiatan yang mempunyai nilai positif. Sebab kegiatan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh manusia yang akhirnya akan memanifestasikan korelasi yang harmonis terhadap aktivitas hidup yang lain. Tak salah kalau ada kata “ akal yang sehat berada dalam tubuh yang sehat pula”dan bahkan pada cabang olah raga tertentu terdapat manfaat yang berguna bagi pertahanan dan keamana negara.

Lantas bagaimana yurisprodensi Fikih menaggapi dunia olah raga ini? yang mestinya dunia ini telah terpengaruh dengan faktor-faktor yang seringkali mengeluarkannya dari sisi asalnya.

Makalah kami di bawah ini akan berusaha menjawab problematika tersebut dan tentunya kami sesuaikan dengan rangkaian kerangka yang telah kami terima.

SEPAK BOLA

Permainan sepak bola sudah dikenal sejak kurun 5 Masehi oleh bangsa Cina dan mereka memberi istilah شو شو dengan menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang yang masih ada bulunya. Permainan ini mempunyai pola offensif (menyerang) dan defensif (bertahan). Sehingga permainan ini sangat berguna bagi mereka khususnya pada bidang kemiliteran.

Kemudian disusul oleh bangsa Yunani yang terkenal dengan istilah Harbastumnya, dan bangsa Romawi yang terkenal dengan kebrutalannya dalam melakukan pertandingan. Permainan ini terus berkembang dan akhirnya pada tahun 1863 lahirlah persatuan sepak bola yang memotori lahirnya kesebelasan lengkap dengan tata aturannya.

Telah diuraikan didepan bahwa permainan sepak bola dilakukan dengan pola offensif dan defensiv ( menyerang dan bertahan). Pola ini sangat bermanfaat bagi bidang kemiliteran seperti halnya pertandingan lari, panahan dan pacuan kuda. Melihat faktor tersebut, maka boleh saja bermain sepak bola dengan catatan tanpa adanya Iwadl (upah) atau apapun namanya.

بغية المشتاق في حكم اللهو واللعب والسباق صـــــ 102

هذا : وقد أشار الشافعية إلى أن كرة الصولجان يجوز لعبها بدون عوض, وحرموا لعبها بالعوض. وعلى ذلك يجوز لعب الكرة- القدم وغيرها- شريطة أن يكون ذلك بغيرها بعوض او جعل أيا كان هذالعوض او ذاك الجعل

وفي بلوغ الامنية للسيد علي المالكي ص : 224 ما نصه:

وأما حكم لعبها شرعا بقطع النظر عن العرف فيها فهو جواز لعبها بشرطين : الأول أن يكون بغير قمار. الثاني أن يقصد بها التدرب على الجهاد والرياضة للحرب لا المغالبة كما هو شأن أهل الفسوق إهـ.

قلت : وبقي شرط ثالث وهو أن يجري فيه اللاعبون على عادتهم الأصلية لا أنهم يجرون فيه على عادة الكفار فإن اختل شرط من هذه الشروط الثلاثة جزم بتحريمه.

Diperbolehkannya bermain sepak bola tentunya tidak terlepas dan harus memperhatikan kode etik yang telah ditentukan oleh syariat diantaranya :

1. tidak menjadikan manusia sebagai objek ejekan.

2. tidak membuka aurot.

3. tidak ada ikhtilat.

4. tidak diringi tabuhan dan minuman keras.

5. dll.

في منهاج المسلم صــــــ315

وتجوز لعب كرة القدم بشرط أن ينوى بها الحفاظ على قوة البدن نامية صالحة للجهاد وأن لا تكشف فيها الأفخاذ وأن لا تؤخر لها الصلاة وأن تخلو من الرفة وقول الزور والباطل من سب وشتم وما إلى ذلك.

Mengacu diperbolehkannya olah raga lengkap dengan persyaratannya, maka melihatnya pun diperbolehkannya.

Namun realitas sekarang ini tidak sesuai dengan kreteria yang telah ditentukan, dan kalau ada itu hanya kemungkinan kecil. Bahkan pada event yang berskala besar kecenderungan melanggar syariat merupakan hal yang tak bisa terelakkan.

وفي بلوغ الامنية للسيد علي المالكي ص : 224 ما نصه:

ولعب الكرة الموجود الآن قد اختلفت فيه الشروط الثلاثة أو أغلبها أما الأول فقد بلغني ممن أثق به أن بعض لاعبيه يقامر ويراهن عليه لا سيما الجاويين في بلادهم وأما الثاني فلآن الجاويين يبعث عنهم قصد التدرب على الجهاد والرياضة للحرب في سبيل الله كونهم تحت سيطرة الكفار مع عدم الخليفة الذين يجاهدون معه وعلى عدم القوة على اعداد العدة وأما الثالث فلأنهم قبل استيلاء الكفار على بلدهم اعتادون بلعب الكرة وإنما فعلوه جريا على عادة الكفار لما رأوه يتريضون على أنه قد صار الآن ذريعة ووسيلة الى ارتكابهم في سبيله محرمات منها كشف العورة المنهي عنه . ولعب الكرة الموجود الآن قد اختلفت فيه الشروط الثلاثة أو أغلبها أما الأول فقد بلغني ممن أثق به أن بعض لاعبيه يقامر ويراهن عليه لا سيما الجاويين في بلادهم وأما الثاني فلآن الجاويين يبعث عنهم قصد التدرب على الجهاد والرياضة للحرب في سبيل الله كونهم تحت سيطرة الكفار مع عدم الخليفة الذين يجاهدون معه وعلى عدم القوة على اعداد العدة وأما الثالث فلأنهم قبل استيلاء الكفار على بلدهم اعتادون بلعب الكرة وإنما فعلوه جريا على عادة الكفار لما رأوه يتريضون على أنه قد صار الآن ذريعة ووسيلة الى ارتكابهم في سبيله محرمات منها كشف العورة المنهي عنه

Permainan sepak bola merupakan permainan yang terdiri dari dua tim. Masing-masing tim berjumlah sebelas pemain dan tiap-tiap tim berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Agar permainan berjalan sportif dan teratur, maka ditunjuk seorang wasit dan dua orang hakim garis. Wasit disini mempunyai tugas antaralain : mengontrol jalannya pertandingan, memaksakan peraturan, sebagai pencatat waktu dan lain-lainya. Sedangkan hakim garis bertugas : menunjukkan bola keluar lapangan dan memasukkanya dengan lemparan ke dalam, tendangan sudut dan tendangan gawang, mengangkat bendera untuk menunjukkan pelanggaran dan wasit berhak untuk bertindak.

Di dalam kazanah fikih klasik dikenal istilah muhakkam, namun ketika diterapkan disini maka sebatas kesamaan mempunyai tugas membuat keputusan saja. Dan hakim garis sebagai syahid.

وفي روائع البيان 1: 322

حكما : الحكم من له حق الحكم والفصل بين الخصمين المتنازعين.

المهذب :2: 323.

أصل الشهادة الحضور من قولهم شهد المكان وشهد الحرب أي حضرها –الى ان قال-وقيل ان الشهادة مأخودة من العلم من قوله تعالى شهد الله قيل علم وبين كان الشاهد يبين ما يوجب حكم الحاكم.

Sedangkan dalam Bugyah al Mustaq, seorang wasit di ishtilahkan dengan musytasyar dan hakim garis di sebut Qodli.

بغية المشتاق :97.

يقول الكاتب أنيس منصور : إن أساس كرة القدم أن جماعة اتفقوا على أن يلتقوا أمام الناس ويتنافسوا –إلى أن قال- وهناك مستشار واثنان من القضاة وألوف المحافين وتجري المحاكمة.

Permainan sepak bola memerlukan tenaga yang extra keras, skill individu pemain yang bagus, serta merlukan kerja sama tim yang solid. Tak ayal lagi, seringkali dalam perebutan bola seorang pemain melakukan takcling yang terkadang mengakibatkan lawannya cidera baik itu ringat, serius dan bahkan patah tulang.

Sesuai dengan disiplin ilmu fikih, seorang pemain yang melakukan tackling dan mengakibatkan lawanya luka berkewajiban membayar diyat atau hukumah. Kecuali kalau sudah ada kesepakatan yang jelas dari masing-masing pemain bahwa jika terjadi kecelakaan maka ditanggung oleh masing-masing pemain.

وفي الإسلام صــ 591

حكم إصابات اللعب:

والعاب الفروسية قد تؤدي إلى اصابات تقع على اللاعبين أو على غيرهم. فإن نشأت هذه الاصابات عن لعبة لاتقوم على استعمال العنف والقوة بين اللاعبين , وليس في ممارستها ما يستازم استعمال القوة مع الخصم, أو يحتم ضربه , أو يعرضه للجرح , فإنها تخضع عند ئذ لقواعد الشريعة العامة, لأنها ليست من ضروريات اللعبة. فإن تعمدها أحد فهو مسؤول عنها باعتبارها جريمة غير عمدية. أما الألعاب التي تستلزم استعمال القوة مع الخصم كالمصارعة فان الإصابات الناشئة عنها لا عقاب عليها إذا لم يتعد محدثها الحدود المرسومة للعب .فإذا بعدى اللاعب حدود اللعب وأحدث بزميله إصابة ما فهي جريمة عمدية إذا تعمدها وغير عمدية إذا لم بتعمدها.

وفي إعانة الطالبين 4/121

لو تصارعا مثلاضمن بقود أو دية كل منهما ما تولد في الآخر من الصراعة لأن كلا لم يأذن فيما يؤدي الى نحو قتل أو تلف عضو وقال شيخنا ويظهر أنه لا أثر لاعتياد ان لا مطالبة في ذلك بل لابد في انتفائها من صريح الإذن.إهــ

Dewasa ini club–club sepak bola telah menjamur di seluruh belahan dunia, baik yang berstatus club daerah seperti persebaya, arema maupun club nasional seperti tim merah putih yang berada dalam binaan PSSI. Dan untuk mendapatkan klub sepak bola yang berkualitas, pemerintah mestinya mengeluarkan dana guna pembinaan klub– klub tersebut.

Namun apabila dilihat dari kacamata fikih pemerintah tidak diperbolehkan mengalokasikan dananya guna pembinaan club dengan alasan tidak ada kemaslahatan umum yang diperoleh.

وفي الأشباه والنظائر ص:

القاعدة الخامسة : تصرف الإمام على الرعية منوط بالمصلخة, هذه القاعدة نص عليها الشافعي. ومن فروعها : أنه لا يجوز ان يقدم في مال بيت المال غير الأحوج على الأحوج.

إحياء علوم الدين: 2: 138.

(النظر الثاني من هذا الباب في قدر المأخوذ وصفة الأخذ) ولا نفرض المال من اموال المصالح- الى ان قال- فلا يجوز صرفه الا الى من فيه مصاخة عامة او هو عاجز عن الكسب.

Dalam pelaksanaan pertandingan sepak bola, klub yang menjadi tuan rumah berkewajiban menjaga keamanan dan kelancaran pertandingan. Tetapi , tak jarang ketika pertandingan berlangsung terjadi peristiwa yang tidak diharapkan, seperti aksi kebrutalan suporter, tawuran, atau bahkan timbul dari pemain itu sendiri misalnya meludahi lawan mainnya. Sehingga gara-gara aksi tidak sportif itu, club yang menjadi tuan rumah tersebut harus menerima sanksi dari induk organisasinya). Dan sanksi itu dapat berupa denda atau bertanding diluar kandang tanpa penonton.

Penerimaan sanksi oleh klub-klub tersebut merupakan konskwensi atas kesediaannya menjadi tuan rumah. Dimana kesediaan ini mengindikasikan diri telah berjanji akan menjaga sportifitas dan stabilitas keamanan ketika pertandingan berlangsung. Untuk sanksi hanya dikategorikan sebagai (wafa’ bi al wa’di ).

زفي قرر مجمع الفقه الإسلامي :

الوعد (وهو الذي يصدر من الأمر او المأمور على وجه الإنفراد ) يكون ملزما للواعد ديانة إلا لعذر وهو ملزم قضاء إذا كان معلقا على سبب.

Bagi insan sepak bola, tak asing mendengar ishtilah penjualan club. Club di jual belikan layaknya sebuah perusahaan yang bernilai milyaran dolar.

Club merupakan perkumpulan yang kegiatannya mengadakan persekutuan untuk maksud tertentu. Jadi club sepak bola adalah perkumpulan yang melakukan kegiatan olah raga cabang sepak bola.

Melihat devinisi diatas, club merupakan sesuatu yang abstrak dan bukan berupa harta kekayaan. Karena itu, penjualan club dalam perspektif syariat hukumnya tidak boleh atau tidak sah.

وفي الفقه الإسلامي ج :4 ص: 358 ما نصه :

النوع الثالث : يشترط في المعقود عليه خمسة شروط : أن يكون المبيع مالا وهو ما يمكن الإنتفاع به في العادة فلا ينعقد بيع الميتة وبيع اليسير من المال كحبة حنطة لأنه ليس بمال.

Namun jika yang diperdagangkan adalah saham yang dimiliki club, dimana pemegang saham tertinggi mempunyai otoritas penuh terhadap perjalanan club, maka hukumnya seperti hukum jual beli pada saham.

وفي قضايا فقهية معاصرة ( إعداد فضيلة دكتور وهبه مصطفى زحيلي)34 -35.

التعامل باللأسهام جائز شرعا, لأن أصحاب الأسهام شركاء في الشركة بنسبة ما يملكون من أسهم.

والأسهم : عبارة عن صكوك متساوية القيمة غير قابلة للتجزية وقابلة للتداول بالطروق التجارية وتمثل حقوق المساهمين في الشركات التي أسهموا في رأس مالها.

GULAT DAN TINJU.

Permainan gulat(Mushoro’ah) sudah dikenal jauh sebelum Nabi Isa AS lahir oleh orang–orang Egypt (Mesir kuno)kemudian disusul oleh bangsa Yunani dan Romawi. Saat itu, gulat dilakukan dengan gaya bebas tanpa adanya tata aturan sama sekali, apa pun yang dipegang dan apapun yang dipukul serta bentuk pukulannya. Aktivitas ini juga kadang disebut dengan tinju (Mulakamah).

Gulat dan tinju sangat berguna bagi kehidupan manusia (kuno). Kemudian gulat dan tinju ini terus berkembang hingga jadilah gulat dan tinju sebagaimana yang kita lihat sekarang ini.

Lantas bagaimana hukumnya tinju dan gulat menurut tinjauan syariat?

الميسر والقمار المسابقات والجوائز ص 83

الصراع يجوز بلا رهن وبالرهن لا يجوز عند الجمهور كمالك وأحمد وشافعي ويجوز عند بعض أصحاب الشافعي وعند أصحاب أبي حنيفة.

Gulat gaya bebas dan tinju baik kuno maupun modern, keduanya diharamkan oleh syara’. Karena olah raga semacam itu justru membenarkan praktik menyakiti lawan, yang tak jarang berimplikasi cideranya pemain, kebutaan, pendarahan pada otak, prankinson, dan bahkan kematian.

وفي المسارعة إلى المصارعة صـــ 27

ألوان محظورة من المصارعة من الناحية الشرعية : المصارعة الحرة إن المصارعة الحرة في زماننا يترتب عليها ضرر وإيذاء فإنها تتسبب غالبا في إتلاف عضو,أو كسر يد أو رجل أو هشم رأس, وعلى ذلك تكون محرمة.

الملاكمة:

ويلحق بهذه الألوان المحظورة: احتراف لعبة الملاكمة. فهي أسوأ أنواع الألعاب الرياضية !!- بل ربما لم تكن تستحق أن تسمى (رياضة)!!- ومن الغريب أن الغرب يسمونها "الرياضة النبيلة للدفاع عن النفس"!! لكنهم ينسون- أو يتناسون-أن الهدف الرئيسي منها إيذاء الخصم وطرحه أرضا, وسفضل أن يكون ذلك بـ (الضربية القاضية)- كما يسمونها, وهو ذروة درجات الفوز في الملاكمة! وفي ذلك خروج عن مقصد الشرع من المسابقات والرياضات على نحو ما بيناه في الشرطين الثالث والرابع عند كلامنا على شروط المصارعة-, بل في ذلك خروج على النصوص الشرعية التي تقرر رفع ودفع الأذى عن الناس, وكذا فيها لطم على الوجه, وفي هذا اعتداء على الأحاديث النبوية التي تحظر ذلك.

Ironisnya tidak konskwensi hukum bagi pemain yang menjatuhkannya. Padahal jika ditinjau dari disiplin ilmu fikih, tindakan pencideraan tersebut dapat dikategorikan sebagai Jarhu, atau Al Syajjaj, dan bahkan jika mengakibatkan kematian bisa dikategorikan pembunuhan yang disengaja seperti yang telah disepakati oleh Syafiiyyah dan Hanabilah dan sebagian Hanafiyah. Konskwensinya adalah Qhishos, diyat atau Hukumah dengan melihat kadar cidera, disamping memperhatikan adanya ampunan atau tidak dari pihak yang dirugikan.

(الفقه على المذاهب الأربعة 5/361)

الشافعية قالوا في الهاشمة مع إيضاح أو أضاج إليه بشق لاخراج عظم أو تقويمه عشرة من الإبل وهي دية الكامل بالحري, لما روي عن زيد ابن ثابت رضي الله تعالى عنه أنه صلى الله عليه وسلم أوجب في الهاشمة عشرا من الإبل ورواه الدارقطني وفعل ذلك لايكون إلا عن توقيت وهاشمة دون إيضاح خمس من الإبل على الأصح لأن العشرة في مقابلة الهشم. وقيل : في الهشم إذا خلا عن إيضاح في العظم تجب حكومة لأن كسر العظم بلا إيضاح فأشبه كسر سائر العظام.

في الفقه على المذاهب الأربعة ج: 5 صــــــــ360

واتفق الأئمة الأربع : على هذه الشجاج العشر المذكورة تختص بالوجه والرأس لغة وما كان في غير الرأس والوجه يسمى جراحة, والحكم مرتب على الحقيقة في الصحيح حتى لو تحققت في غيرهما نحو الشاق واليد لايكون لها أرش مقدر, وإنما تجب حكومة عدل لأن التقدير بالتوفيق

في الفقه على المذاهب الأربعة ج: 5 صــــــــ 275

الشافعية والحنابلة والصاحبان من الحنفية قـــــالوا : " شبه العمد هو أن يعتمد الضرب بما لا يحصل الهلاكبه غالبا كالعصا الصغيرة إذا لم يوال في الضربات, أما إذا والى فيها فهو عمد.

Adapun pertandingan-pertandingan gulat(Mushara’ah) yang tidak memiliki indikasi-indikasi diatas, seperti karate, judo, terlebih jika yang bertanding adalah pasukan bersenjata maka syara’ tidak mengharamkannya. Dan tentunya dengan tetap memperhatikan syarat-ayarat umum antara lain :

1. Tidak menjadi ajang perjudian.

2. Tidak ada efek negatif .

Untuk memenangkan sebuah pertandingan, usaha apapun akan dilakukan dan ditempuh oleh pihak sasana atau petarung itu sendiri. Disamping latihan fisik dan mental yang ekstra keras, tak jarang mereka mengadakan ritual, seperti pergi kerumah dukun ataupun nyekar ketempat-tempat yang dianggap keramat seperti makam ki Ageng Selo, makam para wali dan lainnya. Tak salah kalau Jawa dikatakan Daerah Klenik.

Dalam kitab Bugyat al Mustarsyidin dijelaskan “membuat perantaraan antara seorang hamba dan Tuhannya, apabila dirinya berdoa sebagaimana doanya kapada Tuhannya dan meyakini bahwa muastir nya bukan Allah Subhanahu wa Ta’ala maka hukumnya kafir. Namun jika dijadikan hanya sebagai wasilah dan tetap berkeyakinan yang berpengaruh adalah Allah maka tidak kafir.

وفي بغية المسترشدين صـــــــــ 249

(مسألة ك) جعل الوسائط بين العبد وبين ربه فإن صار يدعوهم كما يدعواالله في الأمور ويعتقد تأثيرهم في شيء من دون الله تعالى فهو كفر وإن كان نيته التوسل بهم اليه تعالى في قضاء مهماته مع اعتقاد أن الله هو النافع الضارالمأثر في الأمور دون غيره فالظاهر عدم كفره وإن كان فعله قبيح

وفي فتاوى الرملي صــ 372 ما نصه:

من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه فقد كفر بما أنزل على محمد. الحديث. (قوله فصدقه بما يقول) أي انه سئله معتقدا صدقه (قوله فقد كفر بما أنزل على محمد) من الكتاب والسنة أي ارتكب ذلك مستحلا له أو صدقه فيما قال على الحقيقة وقال في النهاية فقد كفر أي كفر النعمة. إهــ

Dunia ring tinju profesional pada dekade akhir ini berkembang cukup gemilang. Ini dibuktikan dengan banyaknya sasana tinju yang didirikan dan banyaknya penayangan pertandingan tinju di media elektronik. Misal : gelar tinju profesional indosiar, sabuk emas RCTI, dll. Padahal kalau diamati, tidak sedikit nyawa menjadi korban dari ring tinju ini. Namun ini tidak menjadikannya jera dan hanya dianggap sebagai sebuah kecelakaan. Contoh salah satunya adalah Muhammad Al Farisi. Dirinya mengalami pendarahan otak, koma dan akhirnya meninggal dunia. Dan masih banyak Al Farizi Al Farizi lain yang telah menjadi korban keganasan dunia tinju. Anehnya belum ada tindakan pemerintah untuk melarangnya.

Dalam menanggapi hal ini, secara syar’iyyah pemerintah berkewajiban melarang pertandingan tinju. Karena nyata-nyata keganasan dunia ring ini telah menelan banyak nyawa yang tidak manusiawi.

الأداب النبوى، ص. 201-202:

الشرح: الرعية أمانة فى يد الراعى يجب عليه القيام بحفظها وحسن التعهد والعمل لمصلحتها فمن ولاه الله شؤن الخلق من ملك وأمير ورئيس ووزير ومدير ومأمور … الخ يجب عليه أن يخوطهم بنصحه ويخلص لهم فى حكمه فيكون لهم كما يكون لنفسه.

الفقه الإسلامي ص 701

فإن طرأ طارئ اتخذ الخليفة من التدابر ما يحقق سعادة الأمة بشرطين : الأول أن لا يخالف نصا صريحا ورد في القرآن أو السنة أو الإجماع الثاني أن تتفق التدابر مع روح الشريعة ومقاصدها العامة وفقا لما بينه علماء أصول الفقه بالحفاظ على الأصول الكلية الخمسة وتوابعها وهي الدين والنفس والنسل والمال.

الفقه على المذاهب الأربعة : 5 : 407

ويجب على كل رئيس قادر سواء كان حاكما أو غيره أن يرفع الضرر عن مروسيته فلا يؤدهم هو ولا يسمح لأحد أن يؤديهم

PERMAINAN LAIN.

Perhelatan dunia olah raga tidak hanya didominasi kaum laki-laki, kaum perempuan juga tidak ketinggalan. Banyak atelit-atelit wanita yang ikut berpartisipasi meramaikannya.. Tidak hanya pada cabang olah raga ringan, tetapi juga dalam cabang –cabang olahraga berat seperti angkat besi, gulat, tinju, bahkan sepak bola yang sebelumnya hanya didominasi kaum lelaki.

Lantas bagaimana pandangan syariat menanggapi hal ini?

Dalam Bugyat al Mustaq DR. Hamdi Abdul Mun’im menegaskan : diantara hukum bertanding adalah haram dengan berbagai ketentuan diantaranya adalah pertandingan tersebut dilakukan oleh perempuan dengan menggunakan iwadl, jika tidak menggunakan iwadl maka hukumnya sebatas makruh. Namun mengenai gulat, dalam bentuk apapun, para fukaha’ sepakat mengharamkannya, jika petarungnya adalah wanita.

وفي بغية المستاق صـــ38

بالنظرفي أقوال الفقهاء في حكم ذلك يتضح أن السباق تعتريه الأحكام الخمسة –إلى أن قال-ثالثا: الحرمة : وذلك في الأحوال الأتية – إلى أن قال-5-إن قام به النساء او الخناثى وذلك حالة كونه بعوض وإلا بأن كان بدون عوض فإنه يكره.

وفي بغية المستاق صـــ80

وبعد : فما يقام من مباريات في المصارعة, -إلى أن قال-وما يحدث كذلك من مصارعة بين النساء بعضهن من بعض أو بين النساء و الرجال أمر لا تقره شريعة ولا تر تضيه اخلاق فهو حرام باتفاق.

Dalam pentas kejuaraan perebutan gelar baik regional maupun internasonal misalnya dalam cabang tinju perebutan juara dunia fersi IBF, WBC, atau WBA, dalam cabang bulu tangkis : piala Thomas, dan Uber, sang juara disamping mendapatkan hadiah dia juga memperoleh tropi bergilir dimana sang juara ketika kalah dalam perebutan selanjutnya, harus melepaskan dan memberikannya pada juara yang baru.

Status yang dimiliki sabuk emas maupun trofi bergilir adalah barang pinjaman yang dipinjamkan oleh induk organisasi sebagai simbul kemenangan atau juara.

وحقيقتها الشرعية إباحة الإنتفاع من أهلا للتبرع يحل الإنتفاع به مع بقاء عينه ليرده على المتبرع

Terdapat berbagai macam cabang dalam dunia olah raga. Dan belum tentu antara cabang yang satu dengan yang lain mempunyai tingkat resiko yang sama. Ada yang mempunyai tingkatan resiko yang ringan seperti : atletik, sepak bola, tenis dan ada juga yang mepunyai tingkat resiko yang berbahaya seperti: panjat tebing, arum jeram, dan terjun bebas.

Namun tidak sedikit orang yang menyukai cabang olah raga yang berbahaya ini. Alasannya, ada yang suka tantangan, hobi, maupun yang lain. Walaupun nyawa taruhannya.

Menanggapi diperbolehkannya olah raga yang berbahaya ini para ulama menentukan beberapa syarat:

1. para pesertanya memang benar-benar handal.

2. keselamatan peserta terjamin.

Disamping itu dalam pertandingannya disyaratkan tidak ada hadiah sebagaimana pendapat Al Qulyubi yang mengutip dari perkataan Ibn Suraij “ Jika dua orang taruhan memanjat gunung, hal itu hukumnya haram”.

مسابقات الألعاب الخاطرة:

ليست كل المسابقات والألعاب على درجة واحدة من المخاطرة فهناك مسابقات وألعاب على درجة عالية من الخطورة وربما لا ترقى في منافعها إلى ما ترقى إليه السباق والرمي

فمثل هذه الألعاب يبدو أنها عند الفقهاء الذين بحثوا فيها لا تجوز بعوض لكن يمكن التساؤل عما إذا كانت جائزة بغير عوض فإذاكانت تعرض صاحبها للخطر هل يسمح بها الشرع ؟

رأيت أن بعض الفقهاء قد بحثوا هذه المسألة فأجازوا هذه الألعاب بشروط :

- أن يكون المتسابق فيها حاذقا

- بحيث يرجح فيها سلامة العاقبة

- وبحيث إذا مات يكون عاصيا.

فعندئذ تجوز هذه الألعاب ويجوز حضورها ومشاهدها.

Untuk menghadapi sebuah event olah raga pemerintah memanggil para atelit yang berbakat kemaudian mereka di bina di bawah induk organisasi masing-masing. Misalanya : kalau atelit sepak bola dibawah PSSI, Bulu tangkis dibawah PBSI, catur dibawah PERCASI. Setelah melalui penggodokan di pelatnas mereka kemudian mereka dikirim dalam event-event internasional. Dan tak jarang mereka menorehkan tinta emas dalam sejarah bangsa sebagai juara dan mendapatkan hadiah dan penghargaan

Dalam fikih kita mengenal isthilah Ju’l atau iwadl. Ju’l ini hanya berhak dimiliki oleh sang juara dari para peserta lomba, dan tidak boleh bagi pihak lain campur tangan perihal hadiyah ini.

وفي الميسر والقمار المسابقات والجوائز ص: 177

لا يجوز لشخص أجنبي عن السباق أن يدخل شريكا للمتسابقين في الغنم والغرم لكي يكسب بمخاطرة مخضة إلا في الحالات التي أجاز بعض العلماء المراهنة. وهي المراهنة على الحق الذي فيه ظهور أعلام الإسلام وأدلته وبرهينه.

Adapun potongan pemerintah atas nama pajak terhadap hadiah yang diterima oleh para atelit tersebut hukumnya boleh dengan catatan diberikan secara sukarela tidak karena rasa malu dan terpaksa.

وفي بغية المستر شدين ض :158 ما نصه:

(مسألة ك) عين السلطان على بعض الرعية كل سنة من نحو دراهم يصرفها في المصالح ان ادوه عن طيب نفس لا خوفا وحياء من السلطان او غيره جاز أخذه وإلا فهو من أكل اموال الناس بالباطل لا يحل له التصرف فيه بو جه من الوجوه وإرادة صرفه في المصالح لا تصيره حلالا.

Atelit yang dipanggil pemerintah setelah menjalankan tugasnya mewakili negara dapat kembali lagi ke klubnya masing-masing tanpa terikat kontrak.

Guna meningkatkan prestasi olah raga dan menjaring atelit-atelit yang berbakat, pemerintah menyelenggarakan berbagaimacam event seperti kejurda, kejurnas, PON, dan sebagainya. Dimana dalam penyelenggaraaan tersebut memakan biaya yang tidak sedikit.

Menurut Imam Al Mawardi dalam al Ahkam al Sulthoniyahnya : “ termasuk diantara tugas Imam (dalam hal ini presiden dan pemerintahannya) adalah mengatur kas negara dengan menentukan pengeluaran dengan tidak terlalu boros dan tidak terlalu irit, serta memberikannya pada saat yang tepat”. Maka dalam hal ini pemerintah tidak boleh menghambur-hamburkan uang negara untuk menyelenggarakan berbagaimacam event, kecuali event yang bermanfaat bagi rakyat dan negara.

وفي الأحكام السلطانية للموردي ص : 14

الوظائف السياسي: خامسا : إدارة المال بتقدير ال العطايا وما يستحق في بيت المال من غير سرف ولا تقتير ودفعه في وقت لا تقديم فيه ولا تأخير.

وفي بغية المستر شدين ص : 14

(مسألة ب) وظيفة الولي فيما تولى فيه حفظه وتعهده والتصرف فيه بالغبطة والمصلحة وصرفه قي مصارفه.

Read More.....

MENGUNGKAP FENOMENA ADAT NIKAH JAWA

Posted by mas_husnan On Rabu, 26 Maret 2008 0 disinilah.

Sudah menjadi watak manusia sebagai mahluk yang selalu merasa kurang bahwa ketika masa puber datang keinginan untuk punya kekasih sangatlah besar ini dapat dilihat dari poling yang di lakukan JAWA POS beberapa waktu yang lalu dari seribu koresponden yang di survei 90% megatatakan setuju tentang hal itu, perpijak dari itu tidaklah mengherankan jika saat ini aktivitas pacaran menjadi trend kawula muda namun ironis budaya semacam ini ternyata banyak yang menyimpang dari norma norma hukum semisal berduan ditempat-tempat sepi.

Dalam islam tidak ada laranngan dalam mencintai seorang wanita begitu pula sebaliknya, selama masih dalam batas kewajaran serta tidak ada bentuk maksiat di dalamnya, sementara kalau kita amati fenomena yang ada aktifitas mereka dalam berpacaran terkesan negatif. Oleh karena itu, Islam melarang tegas masalah ini lantaran teerdapat hal-hal yang dilarang syari’at seperti mencium, memegang, memandang atau mengucapkankan kata-kata yang diharamkan,serta terjadi kholwat dll.

اسعاد الرفيق 2/125

( و ) منها ( الخلوة ) بالمرأة ( الأجنبية ) بأن لم يكن معهما محرم لأحدهما يحتشمه, ولا مرأة كذلك ولا زوج لتلك الأجنبية. الى ان قال ( و ) منها (سفر المرأة بغير نحو محرم ) كزوج معها لقوله عليه الصلاة والسلام " لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الأخر ان تسافر سفرا يكون ثلاثة أيام فصاعدا الا ومعها أبوها أو أخوها أو زوجها أو ذومحرم " الى أن قال ----- ود في الزواجر : سفرعا وحدها بطريق يخاف فيه على بضدها من الكبائر, ثم قال وعد هذا بالقيد هذا ذكرته ظاهر لعظم المفسدة التي ترتيب على ذلك غالبا وهي اسستيلاء الفجرة وفسوقهم بها, فهو وسيلة الى الزنا, وللوسائل حكم المقاصد, وأما الحرمة فلا تتقيد بذلك بل يحرم عليها السفر مع غير نحو محرم وان قصر وكان أمنا ولو لطاعة كنفل الحج أو العمرة ولو مع النساء من التنعيم, وعلى هذا يحمل عدهم ذلك من الصغائر .

ترشيح المستفيدين ص296

}مهمة{يحرم على الرجل ولو شيخا هما تعمد نظر شيءمن بدن اجنبية حرة أو أمة بلغت حدا تشتهي فيه ولو شوهاء أوعجوزة أوعكسه خلافا للحاوي كالرافعي وإن نظر بغير شهوة أومع امن الفتنة على المعتمد إلى ان قال----وحيث حرم نظره حرلم مسه بلا حائل لأنه أبلغ في اللذة نعم يحرم مس وجه الأجنبية مطلقا.

B. MELAMAR {KHITBAH}

Setelah lama berpacaran keinginan untuk meneruskan hubungan keduanya ke jenjang rumah tangga tentunya ada,akhirnya si pemuda meminta kepada orang tuanya untuk melamarkan gadis pujaanya tersebut,dalam pelaksanaanya biasanya bapak pemuda atau orang yang ditunjuk sebagai wakil datang menemui ayah si gadis untuk melamar putrinya tapi anehnya kadang –kadang gadis tadi ikut datang menemui ayah pemuda tadi.

Sebelum menyikapi hal ini perlu di telaah dahulu bagaimana tatacara khitbah yang benar, dalam islam khitbah sudah ada sejak zaman rosul, fakta ini dapat di lihat pada cerita shohabat Abu Bakar ketika melamar Fatimah Al-zahro’ putri beliau rosul dan Umar bin Khottob ketika melamar Ummi Kulsum putri sayyidina Ali,mereka sendiri yang datang mengungkapkan lamaranya (Nurul AL- dolam 30).Dari sini dapat di paham bahwa melamar yang baik itu dilakukan oleh pria itu sendiri baik di utarakan kepada ayah si gadis atau langsung kepadanya,lalu apakah tidak terjadi nadhor yang di haramkan jika langsung mengungkapkan sendiri? Pada dasarnya memandang wanita yang bukan mahram adalah haram tetapi jika ada hajat semisal jual beli atau khitbah maka di perbolehkan, sehingga apabila budaya yang ada mamang seperti di atas maka hukumnya perlu di tafsil,jika dalam melamar tadi di sampaikan oleh ayah si pria kepada orang tua gadis serta si gadis tadi tidak ikut menemuinya maka hukumnya boleh begitu pula jika di lakukan oleh pria tersebut seperti yang dilakukan Umar bin khottob ketika melamar Ummi Kulsum juga boleh, dengan catatan sekadar kebutuhan dan yang di pandang hanya wajah dan telapak tangan, dan jika sebaliknya hukumnya haram.

والرابع النظر الى الأجنبية لأجل النكاح فيجوز للشخص عند عزمه على نكاح امراة النطر إلى الوجه والكفين منها ظاهرا وباطنا وإنلم تأذن له الوجة .

[قوله ألنظر ] أي ولو بشهوة أوخوف فتنة كما قال الروياني وان قال الأذرعي في جوازنظره بشهوة نظر و المعتمدالجوازوتو بشهوة [قوله إلىالوجه والكفين]ولا يجوز النظرالى غيره

C.TUNANGAN

Sesudah lamaran diterima si gadis, maka dilanjutkan dengan acara pertunangan,yang sering dilakukan dalam acara ini adalah pemasangan cincin dan pemberian makanan oleh keluarga pria kepada keluarga gadis yang secara jawa dinamakan sangsangan, dalam pelaksanaannya biasanya keluarga pria mengajak beberapa kerabat untuk datang kerumah gadis sambil membawa bermacam-macam makanan hal ini di maksudkan untuk melekatkan hubungan antara calon besan,setelah makanan -makanan tadi di serahkan tibalah acara yang ditunggu-tunggu yaitu pemasangan cincin pertunangan oleh si pria kepada calon istrinya dengan di saksikan para hadirin.

Islam adalah agama yang toleransi dan memberi kebebasan pada pemeluknya untuk menggunakan hak miliknya sesuai dengan keinginanya selama tidak berlebihan dan ada tujuan yang di perbolehkan syara’,sehingga dalam kasus pemberian makanan di atas hukumnya boleh bahkan sunat ,(I’anah3/185)

Sementara dalam pemasangan cincin dapat kita lihat dari cara pemasanganya,jika memang pemasanganya di lakukan oleh si pria dengan mubasyaroh tanpa ada khail maka hukumnya haram, jika memasangnya dengan khail semisal kaos tangan maka hukumnya boleh.(AL-iqna’ 2/122)

D. MEMILIH DAN MENENTUKAN HARI PERNIKAHAN.

Orang jawa tulen sangat percaya adanya hari baik dan hari nahas,ini dapat di lihat dari seringnya seseorang yang mau menikah menanyakan hari pelaksanaan yang baik kepada orang yang di anggap pintar,mereka punya anggapan jika pernikahan tadi tidak dilakukan pada hari yang telah ditentukan maka akan terjadi mala petaka seperti retaknya hubungan rumah tangga, tidak punya ketturunan dll.

Sebenarnya islam tidak menutup mata tentang hal tersebut,memang ada hari –hari yang baik untuk melaksanakan aktifitas penting dan juga ada hari –hari nahas yang perlu dihindari,ini dapat di tengok pada cerita baginda Rosul yang memilih hari senin sebagai aktifitas pentingNya semisal hijrah beliau ke madinah,pengangkatan hajar aswad ,dan di angkatnya beliau menjadi rosul.(Tarikh AL-khawadits 8)

Adapun tentang kebenaran hari naas, menjadi perdepatan sengit di antara para ulama’ sebagian mengatakan ada, sebagian mengatakan tidak ada, ulama’ yang mengatakan bahwa hari naas itu ada ialah imam Al khalimi , dengan bukti Allah menciptakan keburukan- keburukan pada hari selasa semisal di turunkannya Iblis ke bumi pada hari itu,pada hari selasa pula Allah membuat neraka jahanam,dan peristiwa kobil membunuh habil. Kontroversi Ulama’ mengenai hari naas ini, di picu oleh riwayat Al hafid Addimyati, yang di kutib dari sabda sayyidina Ali كرم الله وجهه mengenai hari baik dan naas kurang lebihnya sebagai berikut :

Þ Hari paling baik untuk berburu adalah hari sabtu.

Þ Untuk membangun hari ahad, sebab pada hari itu langit di ciptapkan.

Þ Jika pergi hari senin di situ mendapatkan keberuntungan.

Þ Hijamah ( cantuk ) yang baik pada hari selasa.

Þ M inum obat yang baik hari rabu.

Þ Hari kamis untuk memenuhi hajat.

Þ Hari jum’at baik untuk acara resepsi pernikahan.(faidul qodir 1/47)

Biarpun begitu banyak Ulama’ yang menganggap bahwa khadist tersebut do’if sehingga keabsahannya tidak bisa di pertanggung jawabkan.(Faidul qodir 1/46&fatawi al-hadisiyah)

Lalu bagaimana menanggapi budaya semacam itu ? kalau hanya sekedar percaya bahwa pada hari –hari itu biasanya terjadi kesialan dan masih beri’tiqot bahwa pembuat kesialan tersebut hanya Allah maka hukumnya tidak apa –apa, namun jika seseorang tersebut menyandarkan keberuntungan atau kemadhorotan pada pengaruh hari tersebut maka hukumnya haram bahkan syirik.(Ghoyah talkhis al-murod 206 Fatawi AL-hadisiyah).

E. MENARUH SESAJI DAN KEMBANG

Bagi orang di sekitar Grobogan yang hendak mengadakan acara pernikahan penempatan sesaji merupakan syarat mutlak yang harus di penuhi, bentuk sesajinyapun bermacam – macam mulai dari makanan minuman dan bunga, sedang penempatannya di tempat – tempat wingit dan kramat semisal sumur tua, pojok desa yang di anggap ada danyang penunggunya, sesaji ini di maksudkan untuk memohon pada danyang tadi agar tidak mengganggu acara dan meminta batuan agar di jaga dari segala hal – hal yang tidak di inginkan, dan dari bermacam – macam sesaji yang ada yang di biarkan sampai basi, ada yang di ambil orang bahkan ada yang di ambil kembali lalu di bagikan pada orang – orang.

Di atas telah di singgung bahwa seseorang itu di perbolehkan munggunakan hartanya sesuai keinginannya selama ada manfaat dan tujuan yang di perbolehkan syara’ sehingga menyikapi fenomena di atas perlu di tinjau dari sisi maksud dan tujuannya, jika sesaji tersebut hanya sekedar sebagai lantaran ( wasilah ) supaya acara pernikahannya lancar tidak di ganggu jin penunggu serta masih beriktiqot bahwa pemberi keselamatan dan kemadhorotan adalah Allah maka hukuamnya boleh tapi makruh, karna pelaksanaan tadi ada unsur idho’atul mal, kami tidak mengatakan haram sebab keharaman yang di timbulkan dari idho’atul mal itu jika tidak ada tujuan yang jelas sementara kasus di atas jelas – jelas ada tujuan menolak gangguan jin sehingga hukumnya tetap di perbolehkan.(Bajuri 1/366, Bujairomi ala al-minhaj 1/496&Al-jamal 2/200).

Sedangkan apabila sesaji tadi bertujuan mengagungkan tempat keramat tersebut serta ada iktiqot bahwa merekalah yang bisa melancarkan acaranya dan yang memberi keselamatan maka hukumnya haram.(Siroj AL-tolibin 1/110)

F. NYEKAR / ZIARAH KEMAKAM LELUHUR

Nyekar adalah satu di antara adat yang merabak di masyrakat sebelum punya hajat besar, biasanya kegiatan ini di lakukan sehari sebelum acara, shohibul hajat datang bersama sanak keluarga ke makbaroh sambil bembawa makanan setelah membaca tahlil dan berdo’a makanan tadi di makan bersama – sama di kuburan.

Islam sangat menganjurkan pada pemeluknya untuk melakukan ziarah makam apalagi yang di ziarahi adalah makam para wali / orang sholih karna pada dasarnya seorang nabi atau wali yang sudah meninggal itu bisa mendo’akan orang yang menziarohi(Bugyah 297). Begitu juga dengan tahlil, juga sangat di anjurkan, karna tahlil dan bacaan yasin bisa meringankan dosa – doasa orang yang meninggal, karna nabi sendiri pernah melakukan ziarah ke makam syuhada’ uhud,(Ittihafu AS-sadah 10/363&Manaqib sayyidi Khamzah15). pada zaman nabi, ziarah memang sangatdi anjurkan, sabda beliu كنت نهيتكم عن زيازة القبورفزروها sedangkan membawa makanan ke kuburan lalu di makan bersama tidak pernah ada sehingga hukumnya termasuk بدعة مكروهة (AL-fatawi AL- kubro 2/7&I’anah2/166)

G. MEMPERTEMUKAN, MEMPERTONTONKAN PENGANTIN DAN PENGAPIT.

Mempertemukan pengantin bisanya di laksanakan setelah akad nikah, sebelum di pertemukan pengantin di rias sedemikian rupa setelah pertemuan penganten kuduanya lalu di suruh duduk di atas kursi di pertontoka pada para tamu yang hadir serta di adakan foto – foto kenang – kenangan.

Sebenarnya mempertemukan dan mempertontonkan penganten boleh – boleh saja, karna memang dalam acara pernikahan di sunahkan untuk di syiarkan agar orang – orang bisa menyaksikan perkawinan mereka (Adab AL-islam 69), itupun jika yang melihat adalah mahromnya sendiri, tapi pada prakteknya yang hadir ternyata tidak seperti itu, karna sekarang ini hampir di pastikan yang datang menghadiri adalah orang – orang yang tidak punya hubungan mahrom dengan pengantin bahkan fotografernya sendiri pria dari luar daerah yang juga tidak ada hubunggan mahrom dengan pengantin wanita sehingga dalam acara ini tidak bisa di hindarkan dari nadhor / campur laki-laki dan wanita oleh karnanya mempertemukan, mempertontonkan pengantin dan pengadaan foto – foto saat sekarang ini hukumnya haram karna mendatangkan banyak kemungkaran.(AL-bajuri 2/97,Is’ad AR-rofiq 2/67&Ittihafu AS-sadah7/248).

H. PENGANTIN PRIA MENGINJAK TELUR

Sebelum acara pertemuan pengantin di lakukan terlebih dahulu pengantin putra di suruh menginjak telur oleh tukang rias, tapi anehnya telur yang di injak tadi harus pecah, kalau belem pecah, maka di suruh mengulang lagi sampai pecah, setelah telur pecah perias tadi mengambil kendi berisi air lalu di pulaskan di atas kepala pengantin pria, menurut informasi yang kami dengar acara tersebut bertujuan agar pengantin pria di beri kelapangan dan kemudahan dalam menafkahi istri entah benar atau tidak kami kurang tahu, setelah itu pengantin putri mencuci kaki si pria.

Di atas sudah di jelaskan bahwa Islam adalah agama yang tolerin memberi kebebasan kepada pemeluknya untuk mempergunakan hartanya sesuai keinginan pemiliknya, selama ada ghorodun sohih sementara jika kita amati dalam acara penginjakan telur itu tidak ada tujuan / motif yang jelas oleh karnanya hukumnya adalah haram karna termasuk itlaf yang tidak ada tujuanya,(I’anah AT-tolibin 2/132). Sementara pemutaran yang di lakukan tukang rias di atas kepala pengantin putra di perbolehkan selama tidak terjadi nadhor atau bersentuhan tanpa satir (Is’ad AR-rofiq 2/67&AL-bajuri 2/97), sedangkan mencuci kaki pria oleh wanita hukumnya boleh, selama tidak isrof.

Read More.....