Akal individu yaitu akal yang digunakan oleh para filosof dan ilmuan—tidak menerima jalan ini karena ia (akal individu) memberi perhatian pada dirinya sendiri dan cinta—diri menjadi doktrinnya. Hanya melaui doktrin cintalah orang dapat melupakan segala yang selain Tuhan dan memeluk kekasih Azali.
Marilah kita dengarkan dialog antara akal dan cinta:
Akal berkata, : “Aku adalah pisau argumentasi.”
Cinta menjawab, : “Aku adalah pedang penafian.”
Akal berkata : “Aku mengandalkan akal.”
Cinta menjawab, : “Selama kau terikat pada akal, kau akan tetap tercela.”
Akal berkata, : “Kau tak akan mencapai tujuan tanpa bantuanku.”
Cinta menjawab, : “Selama kau belum terbakar oleh apiku, kau tak akan dapat mencapai eksistensi sejati.”
Akal berkata, : “Perhatikan dirimu sendiri dan dengarkanlah ucapan akal sehat.”
Cinta menjawab, : “Biarkan dirimu pergi, dan lepaskanlah rasa egomu.”
Akal berkata, : “Segalanya untuk dirimu.”
Cinta menjawab, : “Dirimu dan semua selainnya untuk-Nya.”
Cinta menyatakan, : “Berikanlah janji setia dirimu kepada jalan Sang Terkasih.”
Akal menlawab, : “Itu terlalu riskan; lepaskanlah segalanya.”
Akal adalah jebakan manusia dalam perburuannya di dunia meterial, mengejar kenikmatan-kenikmatannya, sementara cinta adalah tali pengikat Tuhan, yang menarik orang kepada kebenaran-kebenaran dunia spiritual dan sumber Ke-esaan.
Akal bekerja diatas dasar pengetahuan, penalaran, dan hapalan; sementara cinta bekerja di atas dasar wawasan yang dalam, kemurahan Ilahiah dan perasaan. Akal mencoba mengetahui lautan dengan setetes air dengan membedakan keduanya, sedangkan cinta mengubah setetes air menjadi laut.
Akal adalah fondasi bagi pamer-diri dan kepuasan-diri, seangkan cinta adalah substansidari pengorabanan-diri dan kefakiran.
Akal adalh perdana mentri yang dipercayai dari suatu pemerintahan ego, sedangkan cinta adalah panglima tertinggi pasukan ruh.
Tentara alkan disusun oleh Nafs (ego), sifat-sifatnya, dan hasil cipta mental orang lain, sedangkan tentara cinta dibentuk dari sifat-sifat ruh dan penemuan Ilahiah. Pada orang-prang tertentu, mungkin saj beberapa tentara cinta melayani akal. Sementara tetap meyakini dan setia kepada ruh.
Dalam
Peran tashawuf dalam pertempuran ini adalah membantu pasuka cinta, untuk menaklukkan wilayah hati dan meraih utopia itu
0 disinilah.:
Posting Komentar