HAL WANITA TAMPIL

Posted by mas_husnan On Selasa, 11 Maret 2008 0 disinilah.

"Saya setuju sepenuhnya bahwa wanita dilarang tampil di panggung

atau pokoknya di muka umum!" kata seorang Kiai.

"Apa maksud Kiai?!" mereka bertanya.

"Ya pokoknya tidak boleh tampil!" jawab Kiai tegas.

"Tak boleh naik panggung?"

"Tak boleh!"

"Pidato? Baca Qur'an?"

"Tak boleh!"

"Lho! Bagaimana ini! Bagaimana kalau jalan-jalan keluar rumah?

Itu kan namanya tampil juga di depan umum! Jalan raya kan juga bisa

berfungsi sebagai panggung?"

"Ya! Wanita tidak boleh tampil!"

"Kalau begitu taruh saja kaum wanita di dalam lemari atau kulkas,

atau bungkus dalam karung!"

"Lho, kenapa harus begitu?" Kiai ganti bertanya.

"Katanya tidak boleh tampil...?"

Kiai tertawa. "Yang namamya wanita tampil itu adalah manusia yang

menampilkan kewanitaannya," katanya

"Kalau Benazir Bhutto berpidato, yang tampil adalah seorang

perdana menteri. Benazir menampilkan kepemimpinannya, intelektualitasnya,

prestasinya, fungsi sosialnya dan bukan kewanitaannya" lanjut Kiai

"Jadi maksud saya 'wanita dilarang tampil' ialah dalam konteks

bahwa seorang manusia yang kebetulan berjenis kelamin wanita itu tidak

boleh menonjolkan benda atau unsur-unsur kewanitaannya, entah melalui

sensualitas, lenggak-lenggok merangsang, atau bentuk ekspresi kewanitaan

apapun. Allah melarang wanita tampil sesungguhnya dengan maksud agar kaum

wanita tertantang untuk mensosialisasikan prestasi kemanusiaannya. Kalau

yang disosialisasikan adalah aspek seksualnya, entah lewat pacaran

liberal, lewat buka-buka paha di film atau tabloid, itu dilarang oleh

segala pertimbangan dan peradaban yang sehat..."

0 disinilah.:

Posting Komentar